Kedudukan Ibu |
Ahmad Syauqi, seorang
pujangga Arab, mengatakan melalui syair yang ditulisnya, ''Ibu adalah sekolah,
apabila dia mempersiapkannya, dia menyiapkan masyarakat yang baik
keturunannya.''
Syair yang sangat singkat ini menunjukkan bahwa seorang
ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia dan berpengaruh sangat besar. Ibu
adalah pendidik paling utama bagi setiap anak. Selain itu, ibu adalah sosok yang
paling dicintai oleh semua orang dan menjadi anutan mereka, serta pribadi yang
didapati di hadapan setiap anak pada saat pertama kali matanya terbuka untuk
melihat dunia.
Islam telah memberikan pesan melalui Alquran tentang
kedudukan orangtua. Terlebih khusus lagi, adanya penekanan untuk senantiasa
berbuat baik kepada ibu. Firman Allah, ''Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.'' (QS Lukman: 14). Hal ini
menunjukkan bahwa keutamaan orangtua menempati urutan kedua setelah keutamaan
Allah.
Ayat di atas juga memberikan pengkhususan, agar setiap anak
berbakti dan berbuat baik kepada ibunya.
Perintah berbuat baik dan
berbakti kepada ibu juga tercantum dalam beberapa hadis shahih, di antaranya
adalah riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwasanya ada seorang anak laki-laki
datang kepada Rasulullah SAW. Ia berkata, ''Wahai Rasulullah, siapakah yang
paling berhak saya perlakukan dengan baik?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia
bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Kemudian ia
bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia masih
bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Bapakmu.'' (HR Bukhari
dan Muslim).
Perintah berbuat baik kepada ibu yang diulang hingga tiga
kali berturut-turut dalam hadis di atas menunjukkan bahwa ibu memiliki kedudukan
yang sangat tinggi dalam pandangan Islam dan memiliki keutamaan yang sangat
besar daripada yang lainnya. Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,
''Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya atas wanita?'' Nabi
menjawab, ''Suaminya.'' Lantas Aisyah bertanya lagi, ''Siapakah yang lebih
berhak atas seorang laki-laki?'' Nabi menjawab, ''Ibunya?'' (HR Ahmad).
Pesan Ilahiyah di atas sangat jelas sekali bahwa perintah berbuat baik
kepada ibu merupakan bagian dari pesan umum yang disampaikan oleh Islam, yaitu,
agar memperlakukan kaum wanita secara baik. Sosok seorang wanita yang telah
menjadi ibu tak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan sosok laki-laki yang
telah menjadi ayah. Sebab, ibu juga turut bertanggung jawab atas semuanya yang
menjadi tanggung jawab ayah, terutama terhadap pendidikan anak-anak yang
diasuhnya. Bahkan bobot pengaruh seorang ibu dalam mendidik anak, melebihi bobot
pengaruh seorang ayah.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan
kepada para ibu untuk senantiasa memelihara dan mendidik anak-anaknya selama
mereka belum memasuki jenjang pernikahan. Wallahu a'lam bish shawab.
0 komentar:
Posting Komentar